Irene Vilar adalah wanita yang lahir pada tahun 1974, dimana saat itu sebanyak 37 peratus wanita yang sudah berkeluarga dimandulkan untuk sebuah kajian yang dilakukan Amerika tentang pemakaian pil gugur anak.
Wanita yang mengaku telah melakukan 15 kali aborsi dalam 15 tahun itu dilahirkan dari keluarga bermasalah. Ibunya adalah seorang penagih dan pernah menjalani operasi saluran usus yang membuatnya depresi dan akhirnya meninggal dunia kerana bunuh diri. Ayah dan kedua abangnya pun merupakan penagih heroin.
Pada saat duduk di bangku kuliah, Vilar bertemu dengan seorang profesor berumur 50 tahun yang akhirnya menjadi suaminya. Pernikahannya tidak berjalan dengan baik kerana sang suami tidak pernah ingin memiliki anak. Ia percaya bahawa memiliki anak hanya akan menghilangkan keinginan dan kemampuan seksualnya.
Selama pernikahannya dengan sang suami yang lebih tua 34 tahun darinya, Vilar sudah melakukan 12 kali pengguguran Sejak awal, suaminya selalu berkata bahawa ia menyukai wanita muda dan tidak akan sakit hati. Ia pun mengatakan bahawa wanita yang punya anak hanya akan menjadi korban gender dan tidak boleh menikmati kebebasan.
Vilar pun menjadi stress dan selalu cuba membunuh bayi yang dikandungnya setiap kali ia hamil. Namun anehnya, ketika ia sudah berhasil menggugurkan kandungannya, ia jadi ketagihan untuk melakukannya lagi. Ia merasa harus melakukan sesuatu untuk melukai dirinya sendiri.
"Saya selalu memakan pil pengguguran setiap kali hamil. Tapi setelah pengguguran yang ke-9 dan 10, saya merasa ada sesuatu yang kurang jika tidak melakukannya lagi. Lalu ketika hamil lagi, saya merasa senang kerana dapat melakukan aborsi lagi," ujar Vilar.
Vilar akhirnya mengakhir perkahwinannya dengan sang professor pada tahun ke-8 pernikahannya. Ia merasa tidak tahan lagi dengan sikap suaminya yang narsis dan suka mengatur.
Ia pun mengaku bahawa keberaniannya membuat buku yang berjudul Impossible Motherhood terinspirasi dari kisah keluarganya yang sebahagian besar penagih narkoba dan juga keadaan ekonominya yang buruk.
Namun dalam bukunya itu banyak pertanyaan yang tidak terjawab seperti bagaimana ia boleh hamil beberapa kali? Apa yang terlintas di kepalanya ketika melakukan pengguguran atau sudah pernahkah ia mencuba cara lain untuk mencegah kehamilan seperti pemakaian kondom?
Para ahli mengatakan bahawa Vilar mungkin mengalami gangguan mental. Namun mereka tidak terlalu terkejut dengan kes yang dialami Vilar, kerana hampir 10 peratus wanita yang melakukan pengguguran berulang-ulang, biasanya akan ketagih dan terus melakukannya lagi.
Meskipun Vilar merasa tindakannya sudah membuatnya ketagihan, namun ia merasa sangat terganggu dan tidak ingin ada orang lain yang melakukan hal yang sama seperti dirinya.
source: http://ultradn.blogspot.com/2011/05/inilah-wanita-yang-hobinya-suka.html
0 komentar:
Posting Komentar