"Pendudukan Israel di Yerusalem melakukan kejahatan yang sangat buruk di tanah Palestina, di lahan abadi Muslim, dan itu dilakukan dengan cara menanam ribuan kuburan Yahudi palsu di situs ini," kata Abdel Majeed Muhammad dari Yayasan Aqsa.
"Apa yang kita ketahui terhadap orang-orang Silwan, bahwa hanya ada sedikit kuburan Yahudi (di sekitar Masjid Aqsa). Penjajah Israel sedang mencoba melakukan cara paksa mengontrol tanah abadi Palestina melalui menanamkan 3.000 kuburan. "
"Ini adalah paradoks terbesar, di satu sisi Israel buldozer kuburan Muslim di Yerusalem, di lain pihak menanam ribuan kuburan Yahudi palsu," kata Mohammad, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (22/05/2012).
Dia menambahkan bahwa ribuan batu nisan Yahudi ditanam di sekitar masjid untuk menunjukkan kuburan, tapi di bawahnya tidak ada tubuh, atau kerangka.
Pada bulan Januari 2012, Pusat Informasi Palestina (PIC) melaporkan bahwa Israel "menanamkan 50 kuburan nyata di bagian utara distrik Silwan guna dapat mengontrol dan menyita sekitar 20 lahan tanah Palestina di sana."
"Langkah Israel bertujuan untuk memisahkan wilayah tersebut dari dinding Masjid Aqsha, di mana IOA [Otoritas Pendudukan Israel] juga bermaksud untuk membangun rangkaian taman Talmud dan museum Yahudi besar di daerah tersebut, yang terhubung dengan kuburan Yahudi di Ras al-Amud dan lingkungan Attour, serta pemukiman Maale Hazeetim dan Maale David," PIC melaporkan.
Pada tahun 2010 Israel telah menghancurkan sekitar 300 batu nisan Muslim di pemakaman Yerusalem dengan alasan "palsu" dan dalam upaya untuk merebut "tanah pemerintah" (diklaim tanah Israel), kata AFP.
Tapi Gerakan Islam membantah sinyalemen kuburan itu palsu, dan mengatakan, semua kuburan itu menyimpan jasad.
Pembongkaran makam itu terjadi dekat lokasi Museum Toleransi yang direncanakan akan dibangun oleh Simon Wiesenthal Center, satu kelompok hak asasi manusia-Yahudi yang berbasis di Amerika Serikat. (*/hidayatullah)
0 komentar:
Posting Komentar